Permasalahan pendidikan selalu
muncul seiring meningkatnya kemampuan peserta didik, situasi, kondisi lingkungan
yang ada serta pergaruh perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Pendidikan
formal di sekolah sampai saat ini tetap sebagai lembaga pendidikan utama yang
merupakan pusat pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan didukung oleh
pendidikan keluarga dan masyarakat. Berbagai upaya secara terus menerus
dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, salah satunya
adalah dengan memperbaiki kurikulum.
Berawal
dari kurikulum 1984 yang merupakan penyempurnaan kurikulum 1975. Model ini
dikenal dengan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Kemudian disempurnakan menjadi
kurikulum 1994 dan Suplemen kurikulum 1999. Tahun 2004, pemerintah melakukan
pengembangan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Di awal tahun 2006, KBK
dihentikan. Dan muncullah periode Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Sampai pada akhirnya pada tahun 2013 pemerintah mengembangkan kurikulum yang
merupakan penyempurnaan, modifikasi, dan pemutakhiran dari kurikulum
sebelumnya. (http://id.m.wikipedia.org/wiki/kurikulum diakses pada
3 April 2018 pukul 19:03 WIB).
Implementasi
Kurikulum 2013 yang dikenal dengan istilah Kur 13 atau K13 yang lebih
mengedepankan pendekatan scientific, dimana
kurikulum 2013 lebih memberikan ruang yang luas bagi peserta didik untuk
belajar secara aktif dan mengembangkan ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara seimbang.
Implementasi
kurikulum 2013 juga memberi warna baru dalam layanan bimbingan dan konseling,
yaitu dengan adanya peminatan terhadap peserta didik.
Sebagai
bagian dari sistem pembelajaran di sekolah maka layanan bimbingan dan konseling
hendaknya juga mampu merangsang peserta didik untuk lebih aktif yang ditandai
dengan perilaku memahami, mencari, mengolah, menyusun, dan menggunakan
informasi maupun pengetahuan yang mereka peroleh.
Pengertian Layanan Informasi
Salah
satu layanan yang dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling adalah layanan
informasi. Layanan informasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi baik pribadi,
sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah,
objektif dan bijak (Permendikbud No 81a Tahun 2013, lampiran iv)
Menurut
Prayitno dalam bukunya yang berjudul Panduan Kegiatan pengawasan Bimbingan dan
Konseling di Sekolah (2008 : 260), layanan informasi secara umum sama dengan
layanan orientasi bermaksud untuk memberikan pemahaman kepada individu-individu
yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu
tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang
dikehendaki.
Dari
sumber di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian layanan informasi
adalah layanan bantuan, yaitu bantuan yang diberikan oleh guru bimbingan
konseling kepada peserta didik, yang bertujuan agar peserta didik aktif
memahami, mencari, mengolah, menyusun serta menggunakan berbagai informasi baik
informasi pribadi, sosial, belajar dan karir yang mereka peroleh.
Layanan
informasi bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan
pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenali diri, merencanakan
dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan
masyarakat.
Penyelenggaraan
layanan informasi yang sering kali dilakukan oleh penulis selama ini adalah
dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan, curah pendapat yang
ditunjang dengan menggunakan media audio visual. Namun metode tersebut masih
belum optimal, masih dijumpai beberapa kekurangan diantaranya, kurang memfasilitasi
peserta didik untuk mengolah informasi karena cenderung memberikan informasi (teacher centered), kurangnya keaktifan
peserta didik dalam kegiatan layanan informasi, kurang dalam memfasilitasi gaya
belajar peserta didik yang cenderung bervariasi (visual, auditorial,
kinestetik), serta belum menumbuhkan secara optimal sikap ingin tahu, tanggung
jawab, dan kerja sama dari peserta didik.
Dari
permasalahan yang timbul diatas, maka perlu dicari cara atau solusi agar dapat
menumbuhkan daya tarik peserta didik sehingga peserta didik dapat
berpartisipasi aktif serta dapat memfasilitasi gaya belajar peserta didik dalam
kaitannya dengan layanan informasi. Untuk itu diperlukan media inovatif. Salah
satu media inovatif yang dapat dikembangkan oleh penulis adalah crossword puzzle.
Crossword Puzzle
Dalam
bahasa Indonesia, Crossword Puzzle
adalah Teka-Teki Silang (TTS). Dalam TTS disediakan sejumlah pertanyaan,
pertanyaan atau kata/frase sebagai kata kunci untuk mengisi serangkaian
kotak-kotak kosong yang didesain sedemikian rupa. Deskripsi umum permainan Crossword Puzzle menurut Rinadi Munir
(2005) merupakan permainan dengan template yang berbentuk segi empat yang
terdiri dari kotak-kotak yang berwarna hitam putih, serta dilengkapi 2 lajur,
yaitu mendatar (kumpulan kotak yang berbentuk satu baris dan beberapa kolom dan
menurun (kumpulan kotak satu kolom dan beberapa baris).
Dalam
permainan Crossword puzzle ini, melibatkan
partisipasi peserta didik aktif sejak kegiatan pembelajaran dimulai. Peserta
didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya
mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan ini peserta didik akan
merasakan suasana yang menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan.
Manfaat
penggunaan crossword puzzle sebagai media pembelajaran adalah sebagai
berikut :
1.
Meningkatkan
keterampilan kognitif
2.
Meningkatkan keterampilan
motorik halus
3.
Melatih
kemampuan nalar, daya ingat dan konsentrasi
4.
Melatih
kesabaran
5.
Meningkatkan
keterampilan sosial
(Muhammad
Abdullah 2012 :3)
Untuk
kali ini, media crossword puzzle yang
digunakan oleh penulis sebagai media pembelajaran ini berbasis IT. Yaitu dibuat
dengan menggunakan software Eclipse Crossword.
Pembuatan Media Crossword
Puzzle
Berikut
akan dijelaskan langkah-langkah pembuatan media crossword puzzle berbasis IT. Terlebih dahulu kita perlu mendownload dan menginstal software
EclipseCrossword di komputer/laptop yang akan kita pakai. Cara membuat :
1.
Buka aplikasi eclipse crossword
2.
Pilih I would like to
start a new crossword
3.
Pilih Let me create a
word list from scratch now, lalu klik tombol next
4.
Pada halaman
berikutnya, ketikkan jawaban yang diinginkan à
ketik soal/petunjuk/clue à lalu klik tombol Add word to list. Ulangi proses
ini sampai anda mempunyai semua kata yang ingin anda masukkan dalam teka teki
silang anda.
5.
Kemudian klik
tombol next,
beri nama file à klik save
Aplikasi Media Crossword
Puzzle dalam Layanan Informasi Bimbingan dan Konseling
Dalam
kegiatan layanan informasi ini, guru mengambil topik tentang informasi study
lanjut.
1.
Guru BK
menyiapkan crossword puzzle yang
sudah dibuat sebelumnya
2.
Guru membagi
kelas menjadi beberapa kelompok kecil terdiri 6-7 peserta didik
3.
Guru BK
membagikan lembar puzzle kepada
setiap kelompok dengan bahasan yang berbeda-beda (topik yang sama)
4.
Kelompok
melakukan diskusi untuk melengkapi puzzle tersebut
5.
Setelah
melakukan diskusi, masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
6.
Peserta didik
bersama-sama menyimpulkan topik yang dibahas serta kegiatan yang telah
dilaksanakan
Kesimpulan
dari kegiatan tersebut adalah permainan crossword
puzzle sangat seru dan menarik, dalam permainan tersebut diperlukan
kerjasama untuk memecahkan teka teki, inovatif sehingga kegiatan
pembelajaran/layanan lebih menyenangkan (tidak bosan), melatih konsentrasi,
serta meningkatkan kemampuan sosial peserta didik.